Permulaan kenabian Nabi Yusuf sebenarnya adalah ketika dia mengalami mimpi yang menakjubkan. Dalam mimpinya, Nabi Yusuf melihat sebelas bintang, bulan dan matahari bersujud kepadanya.Ketika menceritakan hal ini kepada ayahnya, Nabi Ya’qub pun mengatakan maksud mimpi itu adalah petanda Nabi Yusuf akan menjadi orang yang hebat.
Firman ALLAH SWT, maksudnya,
“Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Iaitu) ketika mereka berkata. ‘Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita berada dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhla Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tidak dikenali) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.” Seseorang di antara mereka berkata. ‘Janganlah kamu bunuh Yusuf tetapi masukkanlah dia ke dasar perigi supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu ingin berbuat.” – Yusuf: 7-10
- Kisah Nabi Yusuf Dicampak ke dalam Perigi
- Kisah Nabi Yunus Ditelan Ikan Nun
- Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
- Kisah Nabi Musa – Wafat & Tampar Malaikat
- Kisah Nabi Isa – Detik Kelahiran
Mereka meminta supaya ayahya mengizinkan Yusuf pergi, bermain bersama mereka. Mereka menjelaskan kepada ayahnya, ingin mengajak Yusuf bermain-main bersama mereka. Tetapi sesungguhnya mereka menyembunyikan rancangan busuk, yang hanya diketahui oleh Allah semata-mata.
Firman ALLAH SWT, maksudnya,
“Mereka berkata, ‘Wahai ayah kami apakah sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami pagi esok, agar dia (boleh) bersenang-senang dan (boleh) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.’ Berkata Ya’qub, ‘Seseungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan khuatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya.’ Mereka berkata, ‘Jika dia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan(yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang rugi.” – Yusuf: 11-14
Baca: Kisah Nabi Ibrahim Berdebat Dengan Namrud
“Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar perigi (lalu mereka masukkan dia), dan (sewaktu dia sudah dalam perigi) kami wahyukan kepada Yusuf,’Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak ingat lagi.’ Kemudian mereka datang kepada ayah mereka pada waktu petang sambil menangis. Mereka berkata, ‘Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf berdekatan barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.’ Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran)dengan darh palsu. Ya’qub berkata, ‘Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk)itu, maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap ap yang kamu ceritakan.” – Yusuf: 15-18
“Kemudian datanglah kumpulan orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang mengambil air, maka dia menurunkan timbanya. Dia berkata. ‘Oh; khabar gembira, ini seorang anak muda!’ Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, iaitu beberapa dirham saja, dan mereka tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.” – Yusuf: 19-20
Baca: Contoh Karangan Rencana : Peranan Ibu Bapa Terhadap Keselamatan Anak-anak.
Firman tersebut diteruskan dengan
“Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya, ‘Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak. ‘Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agara Kami ajarkan kepadanya tadbir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” – Yusuf: 21-22