Mengenai kisah Nabi Yunus a.s ini, Allah swt berfirman:
‘Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imanya itu bermanfaat kepadanya selain kamu Yunus? Tatkala meraka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.’ – Yunus:98
Baca: 3 Jenis Kata Nama Khas Tak Hidup dan Hidup
Para ahli tafsir mengatkan, bahawa Allah swt mengutus Yunus a.s kepada penduduk Nainuwi di daerah al-Muwasil. Lalu dia menyeru mereka ke jalan Allah swt, namun mereka lama, maka Yunus pergi dari tengah-tengah mereka, seraya mengancam mereka akan datangnya azab setelah tiga hari lagi.
- Kisah Nabi Yusuf Dicampak ke dalam Perigi
- Kisah Nabi Yunus Ditelan Ikan Nun
- Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
- Kisah Nabi Musa – Wafat & Tampar Malaikat
- Kisah Nabi Isa – Detik Kelahiran
Di dalam surah As-Saffat, Allah swt berfirman yang bermaksud:
“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian dia mengundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingati Allah, nescaya dia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pokok dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, kerana itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu – As-Saffat: 139-148
Baca: Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad
Para ahli tafsir mengatakan lebih lanjut, bahawa setelah Yunus berasa di dalam perut ikan, selama waktu yang menurut perkiraan secara normal dia sudah meninggal dunia, Yunus lalu cuba untuk menggerakkan anggota tubuhnya dan ternyata dia sudah meninggal dunia, Yunus lalu cuba untuk menggerakkan anggota tubuhnya dan ternyata masih boleh bergerak, sehingga dia yakin masih hidup. Kemudian dia menyungkurkan wajahnya, bersujud seraya berkata: “Ya Tuhanku, aku telah menjadikan tempat bersujud di suatu tempat, di mana tidak ada seorang pun dari hamba-hamba-Mu yang bersujud di tempat sebegitu.”