Allah swt menceritakan tentang kerajaan besar yang mengusai beberapa kerajaan kecil di negeri Yaman. Raja dari kerajaan ini memilih seorang puteri raha untuk dilantik menjadi ratu, menggantikan dirinya. Allah swt menceritakan tentang kekafiran mereka menyembah berhala, tidak menyembah Allah, Tuhan yang Esa tdan tiada sekutuNya. Pada awaktu itulah, Nabi Sulaiman mengirim surat kepadanya yang berisi seruan kepada mereka agar taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Firman Allah di dalam al-Quran yang bermaksud, “(Setelah membaca surat itu), berkatalah raja perempuan negeri Saba’: “Wahai ketua-ketua kamu! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sepucuk surat yang mulia.”
Kemudian Ratu Balqis pun berkata, “Sesungguhnya surat itu dari Nabi Sulaiman, dan kandungannya (seperti berikut): Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Bahawa janganlah kamu meninggi diri terhadapku, dan datanglah kamu kepadaku dengan menyerah diri (beriman dan mematuhi ajaran agama Allah). – Surah an-Naml:30-31
- Kisah Nabi Yusuf Dicampak ke dalam Perigi
- Kisah Nabi Yunus Ditelan Ikan Nun
- Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
- Kisah Nabi Musa – Wafat & Tampar Malaikat
- Kisah Nabi Isa – Detik Kelahiran
Firman Allah swt yang bermaksud:
Raja perempuan itu berkata: “Sesungguhnya raja-raja, apabila masuk ke sebuah negeri, mereka merosakkannya, dan mereka menjadikan penduduknya yang mulia hina-dina; dan sedemikian itulah mereka akan lakukan. “Dan bahawa aku hendak menghantarkan hadiah kepada mereka, kemudian aku akan menunggu, apakah balasan yang akan dibawa balik oleh utusan-utusan kita.” – Surah an-Naml: 34-35
Al-Quran memperincikan kisah Nabi Sulaiman AS sewaktu menerima ‘hadiah’ sehingga detik Ratu Balqis dibawa masuk ke dalam singgahsananya.
Firman Allah SWT yang bermaksud,
“Maka apabila (utusan pembawa hadiah itu) datang mengadap Nabi Sulaiman, berkatalah Nabi Sulaiman (kepadanya): “Tidaklah patut kamu memberikan kepadaku pemberian harta-benda, kerana apa yang telah diberikan Allah kepadaku lebih baik dari apa yang telah diberikanNya kepada kamu; (bukan aku yang memandang kepada pemberian hadiah) bahkan kamulah yang bergembira dengan hanya kekayaan yang dihadiahkan kepada kamu (atau yang kamu hadiahkan dengan perasaan megah).” – Surah an-Naml:36
Hadiah-hadiah itu terdiri dari berbagai perkara besar, sebagaimana yang disebutkan oleh para tafsir. Kemudian Sulaiman berkata kepada para utusan Balqis:
Baca: Kisah Nabi Daud: Kewafatan Baginda
“Kembalilah kepada mereka, (jika mereka tidak juga mahu beriman) maka demi sesungguhnya Kami akan mendatangi mereka dengan angkatan tentera yang mereka tidak terdaya menentangnya, dan kami akan mengeluarkan mereka dari negeri Saba’ dengan keadaan hina, menjadi orang-orang tawanan.” – Surah an-Naml:37
Nabi Sulaiman berkata pula (kepada golongan bijak pandainya): “Wahai pegawai-pegawaiku, siapakah di antara kamu yang dapat membawa kepadaku singgahsananya sebelum mereka datang menghadapku dalam keadaan berserah diri memeluk Islam?” Berkatalah Ifrit dari golongan jin: “Aku akan membawakannya kepadamu sebelum engkau bangun dari tempat dudukmu, dan sesungguhnya aku amatlah kuat gagah untuk membawanya, lagi amanah”. – Surah an-Naml:38-39
Dakwah Nabi Sulaiman kepada Balqis tidak dibatasinya. Nabi Sulaiman menggunakan beberapa pendekatan yang amat luar biasa sehingga menjadikan Balqis tidak dapat meninggi diri. Hal ini dikisahkan secara terperinci melalui ayat suci al-Quran.
Firman Allah SWT yang bermaksud,
“Berkata pula seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari Kitab Allah: “Aku akan membawakannya kepadamu dalam sekelip mata!” Setelah Nabi Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di sisinya, berkatalah ia: “Ini ialah dari limpah kurnia Tuhanku, untuk mengujiku adakah aku bersyukur atau aku tidak mengenangkan nikmat pemberianNya. Dan (sebenarnya) sesiapa yang bersyukur maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah”. – Surah an-Naml:40-44.
Baca: Karangan Pendek Tentang Manfaat serta Kebaikan Bersukan
Nabi Sulaiman berkata pula (kepada orang-orangnya): “Ubahkanlah keadaan singgahsananya itu, supaya kita melihat adakah ia dapat mencapai pengetahuan yang sebenar (untuk mengenal singgahsananya itu) atau ia termasuk dalam golongan yang tidak dapat mencapai pengetahuan yang demikian”.
Maka ketika ia datang menghadap, Nabi Sulaiman bertanya kepadanya: Serupa inikah singahsanamu?” Ia menjawab: “Boleh jadi inilah dia; dan kami telah diberikan ilmu pengetahuan sebelum berlakunya (mukjizat) ini, dan kami pula adalah tetap berserah diri (menjunjung perintah Allah)”.
Dan ia dihalangi (daripada memeluk Islam pada masa yang lalu): apa yang ia pernah menyembahnya (dari benda-benda) yang lain dari Allah; sesungguhnya adalah ia (pada masa itu) dari puak yang kafir.
(Setelah itu) dikatakan kepadanya: “Dipersilakan masuk ke dalam istana ini.” Maka ketika ia melihatnya, disangkanya halaman istana itu sebuah kolam air, serta dia pun menyingsingkan pakaian dari dua betisnya. Nabi Sulaiman berkata: “Sebenarnya ini adalah sebuah istana yang diperbuat licin berkilat dari kaca”. (Mendengar yang demikian), Balqis berdoa: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri dan (sekarang aku menegaskan bahawa) aku berserah diri memeluk Islam bersama-sama Nabi Sulaiman, kepada Allah Tuhan sekalian alam “.